"Indahmu tak seindah pikirmu, cerahmu tak secerah matamu. Tapi kau tahu kau salah, mengapa kau membisu?"

Selasa, 27 Desember 2011

Petikan Puisi dalam Dead Poets Society

"Kita bermimpi tentang esok, dan esok tak pernah ada;
Kita bermimpi tentang kebanggaan yang tak benar-benar kita inginkan.
Kita bermimpi tentang hari baru ketika hari baru sudah tiba.
Kita lari dari peperangan ketika peperangan itu harus kita perjuangkan.

Kita mendengarkan panggilan namun tak pernah benar-benar memperhatikan,
Berharap akan masa depan ketika masa depan hanya direncanakan.
Bermimpi tentang kebijakan yang kita hindari setiap hari.
Berdoa bagi datangnya juru selamat ketika keselamatan ada di tangan kita.

Dan masih saja kita terlelap.
Dan masih saja kita terlelap.
Dan masih saja kita berdoa.
Dan masih saja kita takut...."

Kita bermimpi. Wajib.
Saya tergugah membaca puisi ini, di dalam sebuah novel yang sudah berulang kali saya baca, Dead Poets Society. Novel ini seakan tak pernah habis saya korek setiap sisi makna di dalamnya.

Lalu puisi ini, menyentil kita semua. Kita bermimpi tapi kita tak pernah menyadari bahwa mimpi itu dekat. Kita selalu sibuk dengan masalah. Padahal masalah itu sudah pasti ada. Masalah itu untuk dihadapi, bukan untuk ditinggalkan lantas kabur.
Saat bermimpi, kita terlalu takut dengan kenyataan di masa depan. Kita terlalu takut untuk memikirkan rintangan apa saja yang akan dihadapi. KIta juga tak pernah berpikir bahwa langkah yang sudah kita pilih itu justru sewaktu-waktu dapat menyelewengkan mimpi itu sendiri.

Puisi ini nyata karena menatap realita. Realitanya adalah kita selalu memikirkan hal-hal yang membuat kita sendiri tak sanggup untuk mencobanya. KIta cenderung memikirkan seuatu yang muluk, padahal sesuatu itu belum tentu ada atau mungkin sesuatu itu ada tapi tak seperti yang kita harapkan. Bermimpi bukan berarti hidup selalu aman dan nyaman. Tapi tak perlu pula kita takut.

Hari esok pasti akan datang. Dan bukan tugas kita untuk mengklaim akan seperti apa hari ini. Kita hanya perlu menjalaninya saja.

Kutipan puisi dari Dead Poets Society yang menginspirasi.

Selasa, 20 Desember 2011

Jangan Main-main dengan Mimpimu

Apa yang kita impikan akan menjadi doa untuk masa depan. Apapun itu, hal terkonyol sekalipun dapat menjadi sebuah mimpi nyata yang terkabul. Seperti kata Andrea Hirata,
Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.
Lalu kita juga sering dengar, perkataan adalah doa.

Dalam hidup yang perlu dilakukan adalah bermimpi. Berani bermimpi, mempunyai harapan, dan berangan-angan untuk meraih semuanya. Tuhan tahu yang terbaik untuk kita. Kita hanya tinggal bermimpi, apa susahnya? Tunggu apa lagi?

Tentang Ibu

Di sini aku ingin berbicara tentang ibu, khususnya ibuku. Lumrah sudah ibu adalah sosok terdekat dan luar biasa. Tapi ibuku lebih luar biasa lagi. Aku menyebutnya bundo.
Satu hal yang aku kagumi darinya adalah di umurnya yang hampir setengah baya ini, bundo masih punya impian. Beliau masih merancang mimpi-mimpinya untuk menjadi nyata. Di saat ibu-ibu yang lain mempersiapkan hari tua mereka denga hidup tenang dan tersenyum melihat kesuksesan anak-anak mereka, bundo justru masih terus berjuang untuk mengumpulkan puzzle di setiap momen berharga dalam hidupnya. Dia tak pernah mau untuk berhenti sebelum rencana-rencananya terlaksana.
Aku kagum padanya. Di balik sosoknya sebagai ibu yang melahirkan dan membesarkanku, aku bangga mengenalnya sebagai orang terdekat yang pantas kuteladani. Semangatnya luar biasa. Bahkan berkali-kali diterpa badai yang meruntuhkan asa, bundo tetap tegar. Kepercayaan dirinya dan keyakinannya yang tinggi membentuk tekadnya dan karakternya yang keras.
Bundo adalah seorang ibu dan juga guru. Di samping itu, bundo adalah seorang koreografer. Bundoku seniman. Puluhan karya sudah dihasilkannya. Meski masih ada yang memandangnya sebelah mata, bundo tidak peduli. Yang ia pikirkan hanya berkarya, berkarya, dan terus berkarya. Gerak adalah hidupnya, dan pentas adalah napasnya. Itulah yang membuatnya tetap sehat. Karya adalah obat kesakitannya. Bundo pun selalu mengajarkan hal itu padaku. Jangan pernah berhenti sebelum kita benar-benar lelah. Jangan tunggu orang lain untuk bertindak. Selagi kita mampu, lakukan sendiri.
Di satu sisi aku bangga. Di sisi lain aku iri. Itu yang membuatku tak mengerti diriku sendiri. Bundo yang sudah kepala empat masih punya agenda berharga untuk hidupnya. Sedangkan aku? Aku perlu mempertanyakan itu kepada diriku sendiri. Aku juga ingin terus berkarya. Seperti bundo.Bahkan ingin lebih baik dari pencapaiannya. Agar bundo tak sia-sia melahirkanku. Agar bundo juga bangga padaku.

Fenomena Seven Eleven

Seven Eleven alias Sevel memang booming di Jakarta. Ini semacam franchise mirip minimarket. Bedanya, Sevel khusus menjual makanan dan minuman, lalu ada spot-spot untuk duduk santai sambil wifi gratis. Buka 24 jam. Tempat yang nyaman buat nongkrong bukan?


Kemunculan Sevel di Jakarta cukup menarik perhatian. Tak pelak, tempat ini pun menjadi fenomena. Sevel adalah tongkrongan nomor 1 buat anak-anak muda Jakarta. Termasuk saya. Tidak perlu repot mencari spot yang nyaman untuk duduk lama tanpa diusir. Sevel menyediakan semua yang kita mau. Makanan dan minuman, khususnya Slurpee, minuman khas Sevel yang laris manis. Lalu ada wifi, kalau mau belajar, atau sekadar browsing internet, di Sevel bisa sepuasnya. Tanpa berbatas waktu pula. Sevel seakan hadir memenuhi keinginan terutama anak muda yang sedang gandrung dengan gadget dan senang berkumpul sambil mengemil.


Sevel nyaris tidak pernah sepi pengunjung. Saya melihat, malam minggu, sampai ada yang tidak kebagian tempat. Bahkan ada yang rela menunggu dan lesehan di terasnya. Saya pun sering berkeliling mencari Sevel yang kosong. Tapi itu mustahil. Apa boleh buat, kita harus puas dengan Sevel dengan segala keterbatasannya. Karena Sevel memang memakai konsep minimarket, bukan kafe atau swalayan.

Di bawah ini beberapa fakta tentang Sevel... Hmm, tanpa disadari kan.
1.Ada yang datang ke Sevel untuk wifi-an saja, dengan beli makanan cemilan seadanya, atau yang paling murah.
2.Tidak beli apa-apa, tapi nongkrong sampai berjam-jam di Sevel.
3.Siapa bilang Sevel bebas pengamen dan pengemis?! Buktinya, di Sevel Tebet ada yang mampir.
4.Katanya Sevel khusus menjual makanan dan minuman, tapi buktinya juga majalah, alat tulis, dan bahkan kamera juga ada.

Seven Eleven asal Amerika Serikat sudah menjadi fenomenal di sini. Pastinya dalam waktu dekat, tempat belajar pun akan berpindah ke Sevel. Tempat nongkrong dari anak kafe atau club malam juga akan pindah ke Sevel. Artinya, Sevel adalah tempat belanja, makan, dan nongkrong semua kalangan.


Ada yang perlu diwaspadai....
"Terlepas dari itu semua, tahukah kamu, kehadiran Sevel itu bukti bahwa kita bagian dari kapitalisme. Sevel juga akan terus-menerus mengembangkan budaya konsumtif. Dan kita adalah objeknya."

Senin, 19 Desember 2011

Internet itu Magic, Blog adalah Tongkat Sihirnya

Bagi anak muda yang aktif, kreatif dan inovatif, pastinya kita butuh tempat buat menyalurkan kreasi. Media network telah menyediakan lahan untuk itu. Saatnya kita menjadi seorang blogger, tak sekadar blogwalker. Ada banyak hal yang bisa didapat dari blog, baik itu yang kita sadari maupun yang tidak.

Kepentingan awalnya, blog digunakan sebagai sarana promosi diri. Kita bisa mengungkap idealisme, gaya dan karya, mulai dari tulisan, foto, hingga video. Apalagi jika kita punya hobi atau keahlian khusus, seperti fashion styling, fotografi, menulis, travelling, dsb. KIta bisa berbagi informasi di dalam blog. Lalu kepentingan awal tadi akan berlanjut menjadi kebutuhan. Kebutuhan akan informasi. Blog-blog semakin menjamur. Bahkan sekarang tak perlu repot-repot eksis berbayar alias membuat sebuah website official untuk eksis. Cukup dengan blog, semua juga sudah dapat dilakukan.

Dunia akan terlihat lebih luas dan megah jika kamu bisa menggenggamnya dengan benar. Ungkapan itu bukan sekadar kata-kata motivasi yang cenderung berwujud mimpi. Tapi ini bisa benar-benar ada jika kita menyadari bahwa jendela itu tak hanya 1 lapis kaca.


Jendela itu berlapis-lapis. Dan itulah jendela dunia. Tahukah kamu jendela itu ada di mana? tak perlu repot-repot, semua ada di tanganmu, di genggaman jari-jarimu. Komputer dan gadget.


Itulah dia. Lalu blog adalah semacam fitur yang melengkapinya.
Intinya, blog akan membuat kita memiliki jaringan sosial yang lebih luas lagi. Dengan sekali klik, kita sudah memasuki areal tak berbatas dan kita tinggal memanggil apa yang dibutuhkan. Internet itu magic. Dan blog adalah tongkat sihirnya.

Senin, 12 Desember 2011

Angry Bird, Si Burung Perusuh tapi Digilai

Angry Bird udah semakin merajalela. Marchindesnya udah menyebar mulai dari boneka, pajangan, hiasan, gantungan, bahkan gambar/motif pakaian.

Buat pengguna smarphone, pasti tahu dong angry bird itu seperti apa? Kenapa ia begitu terkenal dengan berbagai bentuk, terutama alisnya yang hitam dan tebal itu?
Yap yap yap. Angry bird si burung perusuh.



Ini beberapa fakta dari game angry bird yang semakin digilai saat ini.

- Permainan angry bird dapat membuat agresif sindrom pada seseorang
- Angry bird memang seru. Tapi membuat yg ketagihan dpt menimbulkan efek negatif
- game angry bird itu punya sasaran menghancurkan konstruksi bangunan
- Di satu sisi angry bird biasa saja. Tapi hal yang dilakukan oleh si angry bird dlm menghancurkan itu membuat kita pun terus-terusan melihat kekerasan
- Ini akan menstimulasi otak untuk terus memainkan game ini, sampai semuanya benar-benar hancur dan naik level
- Angry bird cenderung membidik lawan sampai mati. Kalau di versi RIO, angry bird menyelamatkan burung yang ditawan dan juga menghancurkan monyet-monyet sampai si monyet teriak histeris.
- bidikan angry bird adalah dengan cara menabrakkan dirinya ke sasaran, bunyi gedebuknya cukup keras, dan akhirnya si angry birdnya pun mati. Ini sama saja dengan aksi bunuh diri
- Binatang penghancur konstuksi bangunan punya kekuatan dan berbagai rupa
- Mungkin kekuatan itu yang menghipnotis kita untuk selalu stay membuat strategi penghancur massal
- Angry bird lucu angry bird pilu. Suaranya menggelegar mendayu dayu
- Angry bird didaulat sbgai binatang penghancur. Teganya dan tragisnya
- Buat yg mania angry bird, jgn sampai game itu mempengaruhi prilaku kita ya
- Apalagi buat anak kecil. Angry bird ini kurang bagus buat pertumbuhan otak dan prilaku mereka.karena sangat gampang terpengaruh
- Burung aslinya, angry bird di dunia nyata malah biasa saja. Mengapa angry bird bisa semarah itu di layar game?!
- Tampang angry bird itu juga biasa saja. Jutek bahkan. Tapi ada saja orang suka.




Fakta-fakta di atas bukan berarti saya kontra dengan angry bird. Saya pun ketagihan dengan game ini. Seru dan tidak ada habisnya.