"Indahmu tak seindah pikirmu, cerahmu tak secerah matamu. Tapi kau tahu kau salah, mengapa kau membisu?"

Jumat, 14 November 2014

Perjalanan dan Pulang



Yang dinikmati dari setiap perjalanan itu adalah rasa lelahnya saat perjalanan itu usai.
Yang seru dari sebuah perjalanan itu adalah selalu ada sesuatu untuk diceritakan, entah itu suka, duka, pahit, getir, konyol, atau apa pun tentang perjalanan itu.
Dan yang paling bermakna dari sebuah perjalana adalah indahnya kata "pulang", bahwa kita masih punya tempat yang kita kenal, dekat, khas.
Kita tahu dalam setiap jengkal perjalanan itu ada napas yang tak berhenti.
Hingga kita bersua pada satu titik, yaitu bersyukur.


Travel is the only thing you buy. That makes you richer.

Kamis, 10 April 2014

Aksara Maya, Merintis Era Penerbitan Digital

Kini, gadget yang semakin pintar harus membuat manusia menjadi pintar. Buat apa punya banyak gadget tapi tidak dimaksimalkan. Seiring dengan gaya hidup yang praktis, serba simple dan serba mobile, sepertinya kita butuh segala informasi diperoleh hanya dalam genggaman tangan.
Baca berita, sudah ada media online. Nonton televisi dan dengar radio pun sudah ada live streaming dalam jaringan. Kenapa tidak membaca buku dalam gadget? Ebook sudah banyak bertebaran, mulai dari original sampai bajakan. Online shop juga ada yang menjual buku-buku. Lalu mengapa kita tidak membuat semuanya ada dalam 1 genggaman. Ada ebookshop online dan  e-library dalam satu garis jaringan.

Aksaramaya hadir mewadahi penulis dan pembaca yang serba digital. Membaca buku digital, berbicara dan berdiskusi buku, serta meminjam ebook di e-pustaka. Semua ada di platform MOCO dari penerbit Aksaramaya.

Buat penulis yang ingin eksis dan mencoba ranah baru, yaitu menerbitkan buku dalam bentuk digital lalu dijual online dalam platform MOCO, silakan bergabung dan mengirimkan tulisannya. Bagi pembaca, blogger, dan komunitas baca bisa membeli, meminjam, atau menyewa buku yang tersedia di MOCO sekaligus memberikan review, rate, dan rekomendasi. MOCO mewadahi penulis dan pembaca lebih dekat, serta mencoba memadukan aplikasi sosial media dan diskusi bertema bacaan dalam 1 platform. Tinggal klik, you get an ebook. Rasanya dunia dalam genggaman.

Ditunggu ya yang mau mengirimkan naskahnya. Terbuka untuk naskah apa saja, genre apa saja, jumlah halaman apa saja. Karena ini berbeda dengan penerbit cetak. Era digital memudahkan kita semakin cerdas mengolah dunia dalam genggaman. Reading Socially...




Rabu, 01 Januari 2014

Pergantian Tahun, Malam Berbintang Kembang Api

2013 berakhir. 2014 siap dengan segala misterinya. Gembar-gembor ucapan selamat tahun baru datang memberondong. Lalu, hiruk pikuk kembang api mewarnai langit malam hari.

New year eve...

Sekian banyak nama tahun, tahun masehi yang jadi konvensi penghitungan hari. Lalu kita pun memaknai setiap pergantiannya. Sebenarnya tidak ada bedanya hari kemarin, hari ini, besok, lusa, dan tulat. Pergantian bulan lalu tahun mengiringi pertambahan umur. Pergantian hari bahkan sudah tak terlalu diingat karena terlalu biasa.



Apa makna pergantian tahun itu?
Dengan bergantinya angka tahun, kita memiliki alasan untuk merayakannya. Kita menggembar-gemborkannya bagai hari raya. Lalu kita juga punya sejuta alasan untuk membuat resolusi. Pergantian tahun menutup akhir dan membuka awal kembali.

Mengapa harus saat pergantian tahun?
Ya, begitulah cara orang berpikir. Pergantian tahun dari 2013 ke 2014. Angkanya berubah. Cuaca berulang. Musim berganti. Hari-hari besar dimulai lagi. Dengan pergantian tahun itu, kita jadi mengingat apa yang dilakukan tahun sebelumnya dan apa yang akan dilakukan tahun mendatang. Semua pantas bersuka ria menjelang malam tanggal 1 Januari pukul 00.00. Semua orang merayakannya. Tahun baru, tahunnya kita memulai lagi, memperbaiki yang kacau. Karena umur dihitung dalam tahun, malam tahun baru pun serasa mendulang umur menyadarkan kita bahwa waktu tidak akan pernah berhenti.
Pergantian hari dan bulan hanya pola singkat yang terjalani berkat adanya matahari. Tapi tahun terlihat istimewa karena ia waktu langka yang ditandai dengan orbit bumi. Kita pantas memaknai titik awal pergerakan bumi mengitari matahari seperti terlahir kembali.

Dengan sejuta resolusi...
Beribu kembang api...
Beragam warna langit...
Berulah suara letusan bagai berada di negara konflik...
Dan kita ada di tengah hingar bingar suara orang berkumpul.

Karena umur akan berganti, kita pantas memaknai.

Happy new year!
Selamat menjumpai malam berbintang kembang api.



31 Desember telah pergi.
1 Januari akan jadi hening mengalahi Nyepi, karena orang punya alasan pula untuk bangun siang.