ORPHAN, CLOCK KEEPER, AND THIEF...
Novel The Invention of Hugo Cabret karangan Brian Selznick banyak menyentuh dan membuat kita berpikir. Novel ini menceritakan kisah seorang anak yatim piatu yang bersikeras memperbaiki sebuah mesin tua yang ditemukan mendiang ayahnya. Tanpa disangkanya, sejak dia mulai mengotak-atik mesih automaton itu, Hugo banyak mendapat informasi tentang film dan orang-orangnya. Bahkan ayah Hugo sendiri sering mengajaknya nonton film di bioskop. Pada saat itu adalah era film bisu. Film menjadi begitu ajaib dan menyenangkan bagi Hugo.
Lalu mesin itu menjawab misterinya. Dari sebuah mesin, Hugo jadi tahu sejarah film dunia.
Berikut makna-makna yang dapat kukutip untuk disuguhkan kepada pembaca semua.
"Sebagian pesulap mulai bekerja sebagai pembuat jam. Mereka menggunakan pengetahuan akan mesin untuk membuat automatom agar para penonton kagum. Satu-satunya tujuan mesin ini adalah membuat orang keheranan dan mereka berhasil. Tak ada penonton yang tahu bagaimana sosok misterius ini menari, menulis, atau menyanyi. Seolah para pesulap itu menciptakan kehidupan buatan, tetapi rahasianya selalu berada pada mesin jam."
"Kadang-kadang kupikir aku suka dengan foto-foto ini sama seperti aku suka film. Kamu bisa membuat cerita sendiri dengan melihat sebuah foto."
"Apakah kau memperhatikan bahwa setiap musim dibuat untuk alasan tertentu? Ada yang dibuat untuk membuatmu tertawa seperti mainan tikus, atau untuk menunjukkan waktu seperti jam, atau membuatmu keheranan, seperti automaton. Mungkin itu sebabnya mesin yang rusak selalu membuatku sedih karena ia tidak dapat melakukan yang seharusnya."
"Jika kau kehilangan tujuanmu, rasanya seperti mesin rusak."
"Kamu tahu, tidak pernah ada bagian yang berlebih dalam sebuah mesin. Jumlah dan jenis setiap bagiannya tepat seperti yang mereka butuhkan. Jadi kupikir jika seluruh dunia ini adalah sebuah mesin yang besar, aku pasti berada di sini untuk tujuan tertentu. Dan itu berartu, kamu berada di sini juga untuk tujuan tertentu."
"Meskipun semua jam di stasiun rusak, waktu tidak akan berhenti. Bahkan tidak meskipun kita sangat menginginkannya."
"Kalau kamu bertanya-tanya dari mana asal mimpi-mimpimu ketika kamu tidur pada malam hari, lihat saja di sekitar sini. Di tempat inilah (studio-red) mimpi-mimpi itu dibuat."
"Waktu dapat menipu kita. Dalam sekejap mata, bayi-bayi muncul di kereta-kereta mereka, peti mati menghilang di dalam tanah, orang menang dan kalah perang, dan anak-anak berubah, seperti kupu-kupu, menjadi dewasa."
Di dalam novel ini juga ada beberapa kutipan dari buku Penemuan Mimpi: Kisah Film Pertama yang Pernah Dibuat karangan Rene Tabard (1930). Kutipan-kutipannya tak kalah inspiratif.
"Pada 1895, salah satu film pertama yang pernah diputar berjudul Kereta Tiba di Stasiun, yang ceritanya sama persis dengan judulnya, sebuah kereta yang tiba di stasiun. Namun, ketika kereta melaju ke arah layar, penonton berteriak dan pingsan karena mereka mengira akan tertabrak. Tak ada yang pernah melihat adegan seperti itu sebenarnya."
"Georges Melies adalah orang pertama yang menunjukkan bahwa film tidak harus selalu mencerminkan kehidupan nyata. Ia segera menyadari bahwa film memiliki kekuatan untuk mewujudkan mimpi."
"Melies memulai kariernya sebagai pesulap di Paris. Ia mendapat banyak pengakuan karena menyempurnakan tipuan pengganti atau efek khusus yang memungkinkan benda muncul dan menghilang di layar secar tiba-tiba."
"Perjalanan ke Bulan adalah masterpiece Melies. Jika suatu hari kelak manusia benar-benar dapat terbang ke bulan, kita harus berterima kasih kepada Georges Melies dan film-filmnya karena membantu kita memahami bahwa jika kita memimpikan hal-hal besar segalanya dapat tercapai."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar