Kusadari
Kini aku menjelma menjadi gadis dewasa
Kuyakin, ibuku juga sudah menyadarinya
Entah mesti tertawa atau dengan air mata
aku merenung diri
bercampur emosi
bahwa duniaku telah berbeda
Kusadari
hidupku tak sama lagi
ada yang datang dan ada yang hilang
Yang hilang adalah pancaran sinar terang di mataku
terang menatap pagi
Aku menyadari mata itu pergi
bahkan di saat aku ingin kembali
tapi mata itu ditelan umur
lepas dari beban
seolah ia tak mau ternodai cerita dan derita
Yang datang adalah para peri mimpi
aku tahu bahwa aku punya banyak jalan
aku punya pilihan
Kusadari
Pilihanku adalah jalanku
dan cuma aku yang menentukannya
aku adalah gadis dewasa
mataku pun juga harus kuganti
menjadi tatapan seorang gadis
mantap menadahkan tangan penuh harapan
bukan gadis yang menungkup jemarinya
tak mau melihat dunia luar
Kusadari
ku kini gadis dewasa
tapi aku tetap gadis kecil ayahku yang telah dulu pergi
dan aku selalu jadi gadis cinta damai ibuku yang tegar luar biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar